WARNIG!

!!! BERSABAR-lah dengan KESIALAN anda menemukan BLOG ini ^^

Minggu, 29 Desember 2013

"MUTASI"

*BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM*
Assalamualaikum...
mina.mina.minaaa :D
I'm here... kan udah bilang yaaa dinext post mau posting tentang apa... yup sesuailah dengan judul post nyaaa... MUTASI
heee mina ada yang tau Mutasi apaan??
ada yg pernah nonton X-man First Class or Spiderman??? haaiissshhh masa gak pernah sih...
sebagian dari mina mungkinya mungkin bertanya apa hubungannya gitu Mutasi ama film X-man First Class or Spiderman?? heehh mina jangan sembarangan ya jelas ada hubungannya kalo gak ada hubungannya ngapain gue umbar kan. Begini mina satau gue waktu nonton X-man First Class dulu.duluuu(-+ 2 yeasr ago) difilm itu menceritakan awal kemunculan Mutan yang memiliki kekuatan super dan manusia ingin memusnahkan Mutan dibumi ini. gitu. "Nah Nad terus 'Mutan' apaan??" nanya gitukaaann mina :p hehhehh Oke Mutan adalah Organisme hasil Mutasi. Dan untuk yang penasaran tentang cerita X-man First Class yg 'mungkin' belum nonton nih baca aja ARTIKEL INI. Dan untuk Spiderman nya ya si En. Peter Parker punya kekuatan superhero setelah digigit Laba-laba Radioaktif yg dimana Laba-laba tersebut pun adalah hasil Mutasi jadi si En. Peter Parker nya juga Mutan dan memiliki kekuatan :) Sugoi *prokprok... semoga minna sekalian mengerti penjelasan Nadia :) (tolong-tolong dimengerti mina sekali ini aja ngertiin gue  hikss T..T) OK tinggalkan!
Kita cuusss aja yuk ke Arikel Mutasi yang Nadia susun sendiri yaaah yang tentunya dari berbagai sumber daya manusia :) yuuuk cuuuus ajah



PENGRTIAN MUTASI 


Mutasi pertama kali diperkenalkan oleh Hugo de fries (Belanda)  dalam bukunya Mutation theory. Istilah mutasi ia gunakan untuk  mengemukakan perubahan fenotip yang terjadi pada bunga Oenotheralamarchiana. Perubahan fenotip pada bunga Oenotheralamarchiana disebabkan oleh perubahan gen. Mutasi adalah perubahan dalam urutan nukleotida pada DNA, atau perubahan materi genetik(DNA) yang terjadi dalam organisme yang dapat diwariskan secara genetis pada keturunannya.
Mutagen adalah faktor-faktor penyebab mutasi, meliputi :
  1. Kimia          : gas metan, kolkisin, pestisida,
                benzopyrene
  2. Biologi : virus, bakteri, dll
  3. Fisika           : sinar X, sinar UV, sinar netron,
                sinar α, β, γ
Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi. Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat letal dan organisme hasil mutasi(mutan) biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum dewasa.
Mutagenesis adalah proses terjadinya mutasi, dapat terjadi pada DNA sehingga mengubah jumlah, jenis, dan letak urutan basa nitrogen serta dapat terjadi pada kromosom yang akan mengubah struktur dan jumlah kromosom.

         MACAM-MACAM MUTASI 
                    1)  Berdasarkan proses terjadinya mutasi dibagi menjadi 2, yaitu :

  1. Mutasi spontan / alami =>mutasi yang terjadi secara spontan di alam, tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu, mutasi spontan disebut  juga mutasi alami yang umumnya bersifat merugikan.
    *Contoh : pancaran sinar kosmik, sinar radioaktif di alam, sinar UV dan kesalahan genetika 
  2. Mutasi buatan / induksi =>mutasi hasil induksi dan dibuat secara sengaja oleh manusia. Mutasi ini disebut juga mutasi buatan. Mutasi jenis ini sengaja dilakukan menggunakan mutagen, seperti mutagen fisika dan  kimia yang umumnya bersifat menguntungkan.
*           Contoh : kolkisin menghasilkan buah tanpa biji



2)  Berdasarkan tempat terjadinya mutasi di bagi menjadi 2, yaitu :
  1. Sel Somatik
    Mutasi yang terjadi pada sel somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik.
    a. Mutasi somatik pada embrio/janin menyebabkan cacat bawaan
Contoh mutasi somatik pada janin ->


b. Mutasi somatik pada orang  dewasa cenderung menyebabkan kanker
Contoh muatasi somatik pada orang sdewasa   ->
  1. Sel Gametik
    Mutasi yang terjadi pada sel gamet.Sel gamet yang mengalami mutasi akan mewariskan sifat mutasi tersebut pada keturunannya. Mutasi gametik disebut mutasi germinal Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, akan terekspresi pada keturunannya. Bila resesif maka ekspresinya akan tersembunyi. Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet:
    a. Mutasi autosomal (menghasilkan mutasi dominan dan mutasi resesif)
b. Mutasi tertaut kelamin
3)  Berdasarkan tingkatannya mutasi dibagi 2, yaitu :
  1. Mutasi Gen
    Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point mutation) atau mutasi kecil. Mutasi jenis ini disebabkan oleh perubahan susunan atau urutan  basa nitrogen. Pada mutasi ini, lokus lain pada kromosom tidak  terpengaruh. Berdasarkan mekanisme perubahannya, mutasi gen dapat dibedakan atas :
a)    Penggantian Basa Nitrogen
Mutasi gen yang terjadi akibat perubahan satu nukleotida dalam gen. Akibat perubahan satu nukleotida tersebut, pasangan tiga basa (triplet) yang merupakan kode genetik (kodon) akan berubah pula. Pada beberapa kasus, mutasi gen akibat penggantian basa ini tidak membawa pengaruh apa-apa, karena pada sintesis protein, satu asam amino dapat dikodekan oleh beberapa kodon.
b)    Delesi dan Insersi Basa Nitrogen
Delesi adalah peristiwa penghapusan atau pengurangan satu basa nitrogen pada gen. Adapun insersi adalah peristiwa penambahan satu basa nitrogen pada gen. Peristiwa mutasi ini memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan mutasi oleh penggantian basa nitrogen. Jika suatu gen memiliki 300 buah urutan basa nitrogen maka akan terbentuk polipeptida  yang mengandung 100 urutan asam amino. Apabila satu basa nitrogen disisipkan atau dihilangkan di tengah-tengah urutan basa maka semua  urutan basa akan berubah, demikian juga dengan urutan asam aminonya. Mutasi ini menyebabkan pergeseran “pembacaan” pesan kode genetik. Oleh karena itu, mutasi ini disebut juga mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation).
  1. Mutasi Kromosom
Banyak mutasi yang melibatkan ratusan hingga ribuan basa nitrogen, mutasi jenis ini merupakan hasil pergerakan kromosom. Mutasi ini disebut  mutasi kromosom. Mutasi kromosom merupakan mutasi besar. Secara garis besar, mutasi kromosom dapat dibedakan atas :
a) Perubahan Struktur Kromosom
Mutasi kromosom akibat perubahan struktur kromosom melibatkan perubahan banyak gen dalam kromosom. Perubahan ini dapat memicu kelainan pada individu. Perubahan struktur kromosom ini dapat terjadi  melalui :
(1) Delesi dan Duplikasi =>Delesi terjadi jika suatu bagian atau segmen dari kromosom hilang. Jika bagian segmen yang hilang tersebut pindah ke kromosom homolognya, disebut duplikasi. Disebut duplikasi karena pada kromosom homolog yangmenerima patahan terjadi penggandaan gen-gen. 


(2) Inversi =>Inversi kromosom adalah perubahan kromosom yang terjadi karena patahan kromosom pada dua tempat yang tergabung kembali namun dalam urutan terbalik. Berdasarkan letak terjadinya, inversi dapat dibedakan menjadi: 1)Inversi parasentris terjadi pada satu lengan kromosom. Adapun inversi perisentris terjadi pada dua lengan kromosom. Insversi pada manusia umumnya tidak berbahaya apabila dibanding-kan delesi atau duplikasi, karena pada inversi jumlah gen dalam kromosom tetap dan kondisinya sama.


(3) Translokasi =>Translokasi terjadi ketika semua atau bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom yang bukan homolognya. Translokasi ini membentuk kromosom baru. Jika kromosom terjadi pada saat meiosis, beberapa gamet akan kekurangan gen. Perhatikan gambar :  


b) Perubahan Jumlah Kromosom
Secara normal, jumlah set kromosom setiap makhluk hidup selalu tetap. Semua sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom. Kromosom-kromosom tersebut berpasangan dengan kromosom homolognya. Jumlah set kromosom homolog ini disebut ploidi. Perubahan kromosom ini dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
(1)  Poliploidi  =>Keadaan sel yang memiliki jumlah kromosom lebih dari dua set. Saat pembentukan gamet, terkadang nukleus sel tidak melanjutkan pembelahan meiosis II.
(2) Aneuploidi  =>perubahan jumlah kromosom dalam satu perangkat   kromosom.

DAMPAK MUTASI
1.   Mutasi yang Menguntungkan 


Poliploidi pada tanaman merupakan salah satu contoh mutasi yang menguntungkan. Tanaman poliploid dianggap menguntungkan karena memiliki buah besar, tidak berbiji, dan produktivitasnya tinggi. Oleh karena itu, manusia berusaha mengembangkan tanaman poliploid dengansifat-sifat unggul tersebut. Pada hewan, umumnya mutasi bersifat letal dan membahayakan individu. Akan tetapi, mutasi terhadap hewan masih dapat dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian mengenai kanker, untuk mengetahui penyebabnya serta cara pengobatannya.
2. Mutasi yang Merugikan

Mutasi yang merugikan telah banyak Anda ketahu

i. Banyak mutasi yang bersifat letal, menyebabkan kelainan, penyakit, kemandulan, dan lain-lain. Secara umum, mutasi yang merugikan dapat dibedakan atas mutasi yang tidak diwariskan dan diwariskan. Pada mutasi yang tidak diwariskan, kelainan atau penyakit akibat mutasi tersebut hanya terjadi pada satu individu dan tidak diwariskan kepada keturunannya. Hal tersebut dapat terjadi karena individu tersebut mati atau steril (mandul). Jika mutasi tersebut dapat diwariskan maka kelainan atau penyakit hasil mutasi dapat selalu muncul pada populasi dan dapat mengubah gen-gen dalam populasi.

PENYAKIT DAN KELAINAN


a) Sindrom Down

Sindron Down disebabkan oleh gagal berpisah kromosom nomor 21 sehingga individu penderita memiliki kromosom tambahan pada kromosom nomor 21. Pengaruhnya menyebabkan pertumbuhan mental penderita terhambat, berkurangnya ketahanan tubuh terhadap infeksi, dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.

b) Sindrom Patau

Sindrom ini disebabkan oleh trisomi pada kromosom nomor 13 (K. Patau pada 1960). Penderita sindrom ini memiliki ciri mata serius, kerusakan otak dan peredaran darah, serta langit-langit mulut yang terbelah. Pada setiap 5.000 kelahiran dapat terjadi satu kasus penderita sindrom Patau. Bayi yang dilahirkan dengan sindrom ini jarang bertahan hidup lebih dari satu tahun.


c) Sindrom Edwards
Sindrom Edwards  (1960 I.H. Edwards) disebabkan oleh trisomi pada kromosom nomor 18. Kemungkinan penderita sindrom ini adalah satu dari setiap 10.000 kelahiran. Sindrom ini mempunyai pengaruh terhadap hampir semua organ tubuh.


d) Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter (H.F. Klinefelter 1942) disebabkan oleh adanya gagal berpisah pada kromosom seks (gonosom) sehingga setelah fertilisasi dihasilkan laki-laki dengan tambahan kromosom X menjadi XXY. Diperkirakan kejadian ini terjadi satu dari setiap 2.000 kelahiran.



e) Sindrom Turner
Wanita dengan sindrom Turner hanya memiliki satu kromosom seks X. Monosomi X ini ditemukan oleh H.H. Turner pada 1938. Secara genetis, penderita sindrom ini hanya memiliki kromosom 44A +XO. Meskipun memiliki jenis kelamin wanita, ia tidak memiliki ovarium yang sempurna, steril (mandul), ciri seksualnya tidak berkembang, dan cenderung lebih pendek. Individu dengan sindrom Turner umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang normal. Diperkirakan kasus sindrom Turner terjadi satu dari setiap 5.000 kelahiran.







          DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah Rikky, Hendrawan Agus Mawardi dan M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional



 Yaaah akhirnya setelah melalui tahap edit gini-gono-gituuu artikelnya keposting juga :) semoga bermanfaat... ets mina dikomen yaaa dicoerect yaaa :)   Onegaishimasu ^_^

 Jya matta ne...

Wassalamualaikum...~~~

*ありがとう ございます*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar