*BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM*
Assalamualaikum...
mina.mina.minaaa :D
I'm here... kan udah bilang yaaa dinext post mau posting tentang apa... yup sesuailah dengan judul post nyaaa... MUTASI
heee mina ada yang tau Mutasi apaan??
ada yg pernah nonton X-man First Class or Spiderman??? haaiissshhh masa gak pernah sih...
sebagian dari mina mungkinya mungkin bertanya apa hubungannya gitu Mutasi ama film X-man First Class or Spiderman?? heehh mina jangan sembarangan ya jelas ada hubungannya kalo gak ada hubungannya ngapain gue umbar kan. Begini mina satau gue waktu nonton X-man First Class dulu.duluuu(-+ 2 yeasr ago) difilm itu menceritakan awal kemunculan Mutan yang memiliki kekuatan super dan manusia ingin memusnahkan Mutan dibumi ini. gitu. "Nah Nad terus 'Mutan' apaan??" nanya gitukaaann mina :p hehhehh Oke Mutan adalah Organisme hasil Mutasi. Dan untuk yang penasaran tentang cerita X-man First Class yg 'mungkin' belum nonton nih baca aja ARTIKEL INI. Dan untuk Spiderman nya ya si En. Peter Parker punya kekuatan superhero setelah digigit Laba-laba Radioaktif yg dimana Laba-laba tersebut pun adalah hasil Mutasi jadi si En. Peter Parker nya juga Mutan dan memiliki kekuatan :) Sugoi *prokprok... semoga minna sekalian mengerti penjelasan Nadia :) (tolong-tolong dimengerti mina sekali ini aja ngertiin gue hikss T..T) OK tinggalkan!
Kita cuusss aja yuk ke Arikel Mutasi yang Nadia susun sendiri yaaah yang tentunya dari berbagai sumber daya manusia :) yuuuk cuuuus ajah
PENGRTIAN
MUTASI
Mutasi pertama kali diperkenalkan oleh Hugo de fries
(Belanda) dalam
bukunya Mutation theory. Istilah mutasi ia gunakan untuk mengemukakan
perubahan fenotip yang terjadi pada bunga Oenotheralamarchiana. Perubahan
fenotip pada bunga Oenotheralamarchiana disebabkan oleh perubahan gen. Mutasi adalah perubahan dalam urutan nukleotida pada DNA, atau perubahan materi
genetik(DNA) yang terjadi dalam organisme yang dapat diwariskan secara genetis
pada keturunannya.
Mutagen adalah faktor-faktor penyebab mutasi, meliputi :
- Kimia
: gas metan, kolkisin,
pestisida,
benzopyrene - Biologi : virus, bakteri, dll
- Fisika
: sinar X, sinar UV, sinar netron,
sinar α, β, γ
Mutan adalah organisme yang mengalami mutasi. Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat letal dan organisme hasil
mutasi(mutan) biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum dewasa.
Mutagenesis adalah proses terjadinya mutasi, dapat terjadi pada
DNA sehingga mengubah jumlah, jenis, dan letak urutan basa nitrogen serta dapat
terjadi pada kromosom yang akan mengubah struktur dan jumlah kromosom.
MACAM-MACAM
MUTASI
1) Berdasarkan proses terjadinya
mutasi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Mutasi spontan / alami =>mutasi yang terjadi
secara spontan di alam, tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu,
mutasi spontan disebut juga mutasi
alami yang umumnya bersifat merugikan.
*Contoh : pancaran sinar kosmik, sinar radioaktif di alam, sinar UV dan kesalahan genetika - Mutasi buatan / induksi =>mutasi hasil induksi dan dibuat secara sengaja oleh manusia. Mutasi ini disebut juga mutasi buatan. Mutasi jenis ini sengaja dilakukan menggunakan mutagen, seperti mutagen fisika dan kimia yang umumnya bersifat menguntungkan.
* Contoh : kolkisin menghasilkan buah tanpa biji
2) Berdasarkan tempat terjadinya mutasi di bagi
menjadi 2, yaitu :
- Sel Somatik
Mutasi yang terjadi pada sel somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik.
a. Mutasi somatik pada embrio/janin menyebabkan cacat bawaan
Contoh
mutasi somatik pada janin ->
b. Mutasi somatik pada orang dewasa cenderung menyebabkan kanker
Contoh
muatasi somatik pada orang sdewasa ->
- Sel Gametik
Mutasi yang terjadi pada sel gamet.Sel gamet yang mengalami mutasi akan mewariskan sifat mutasi tersebut pada keturunannya. Mutasi gametik disebut mutasi germinal Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, akan terekspresi pada keturunannya. Bila resesif maka ekspresinya akan tersembunyi. Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi pada sel gamet:
a. Mutasi autosomal (menghasilkan mutasi dominan dan mutasi resesif)
b.
Mutasi tertaut kelamin
3) Berdasarkan tingkatannya mutasi dibagi 2,
yaitu :
- Mutasi Gen
Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point mutation) atau mutasi kecil. Mutasi jenis ini disebabkan oleh perubahan susunan atau urutan basa nitrogen. Pada mutasi ini, lokus lain pada kromosom tidak terpengaruh. Berdasarkan mekanisme perubahannya, mutasi gen dapat dibedakan atas :
a)
Penggantian
Basa Nitrogen
Mutasi
gen yang terjadi akibat perubahan satu nukleotida dalam gen. Akibat perubahan
satu nukleotida tersebut, pasangan tiga basa (triplet) yang merupakan kode
genetik (kodon) akan berubah pula. Pada beberapa kasus, mutasi gen akibat
penggantian basa ini tidak membawa pengaruh apa-apa, karena pada sintesis
protein, satu asam amino dapat dikodekan oleh beberapa kodon.
b) Delesi dan Insersi Basa
Nitrogen
Delesi
adalah peristiwa penghapusan atau pengurangan satu basa nitrogen pada gen.
Adapun insersi adalah peristiwa penambahan satu basa nitrogen pada gen. Peristiwa
mutasi ini memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan mutasi oleh
penggantian basa nitrogen. Jika suatu gen memiliki 300 buah urutan basa
nitrogen maka akan terbentuk polipeptida yang mengandung 100 urutan asam amino. Apabila
satu basa nitrogen disisipkan atau dihilangkan di tengah-tengah urutan basa
maka semua urutan basa akan berubah,
demikian juga dengan urutan asam aminonya. Mutasi ini menyebabkan pergeseran
“pembacaan” pesan kode genetik. Oleh karena itu, mutasi ini disebut juga mutasi
pergeseran kerangka (frameshift mutation).
- Mutasi Kromosom
Banyak
mutasi yang melibatkan ratusan hingga ribuan basa nitrogen, mutasi jenis ini
merupakan hasil pergerakan kromosom. Mutasi ini disebut mutasi kromosom. Mutasi kromosom merupakan
mutasi besar. Secara garis besar, mutasi kromosom dapat dibedakan atas :
a)
Perubahan Struktur Kromosom
Mutasi
kromosom akibat perubahan struktur kromosom melibatkan perubahan banyak gen
dalam kromosom. Perubahan ini dapat memicu kelainan pada individu. Perubahan
struktur kromosom ini dapat terjadi melalui
:
(1) Delesi dan Duplikasi =>Delesi terjadi jika suatu bagian atau segmen dari kromosom hilang. Jika bagian segmen yang hilang tersebut pindah ke kromosom homolognya, disebut duplikasi. Disebut duplikasi karena pada kromosom homolog yangmenerima patahan terjadi penggandaan gen-gen.
(1) Delesi dan Duplikasi =>Delesi terjadi jika suatu bagian atau segmen dari kromosom hilang. Jika bagian segmen yang hilang tersebut pindah ke kromosom homolognya, disebut duplikasi. Disebut duplikasi karena pada kromosom homolog yangmenerima patahan terjadi penggandaan gen-gen.
(2)
Inversi =>Inversi
kromosom adalah perubahan kromosom yang terjadi karena patahan kromosom pada
dua tempat yang tergabung kembali namun dalam urutan terbalik. Berdasarkan
letak terjadinya, inversi dapat dibedakan menjadi: 1)Inversi parasentris
terjadi pada satu lengan kromosom. Adapun inversi perisentris terjadi pada dua
lengan kromosom. Insversi pada manusia umumnya tidak berbahaya apabila
dibanding-kan delesi atau duplikasi, karena pada inversi jumlah gen dalam
kromosom tetap dan kondisinya sama.
(3)
Translokasi =>Translokasi
terjadi ketika semua atau bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom yang
bukan homolognya. Translokasi ini membentuk kromosom baru. Jika kromosom
terjadi pada saat meiosis, beberapa gamet akan kekurangan gen. Perhatikan gambar
:
b)
Perubahan Jumlah Kromosom
Secara
normal, jumlah set kromosom setiap makhluk hidup selalu tetap. Semua sel tubuh
manusia memiliki 46 buah kromosom. Kromosom-kromosom tersebut berpasangan
dengan kromosom homolognya. Jumlah set kromosom homolog ini disebut ploidi.
Perubahan kromosom ini dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
(1) Poliploidi =>Keadaan sel yang memiliki jumlah kromosom
lebih dari dua set. Saat pembentukan gamet, terkadang nukleus sel tidak
melanjutkan pembelahan meiosis II.
(2) Aneuploidi =>perubahan jumlah kromosom dalam satu
perangkat kromosom.
DAMPAK
MUTASI
1. Mutasi yang Menguntungkan
Poliploidi pada tanaman merupakan salah satu contoh
mutasi yang menguntungkan. Tanaman poliploid dianggap menguntungkan karena
memiliki buah besar, tidak berbiji, dan produktivitasnya tinggi. Oleh karena
itu, manusia berusaha mengembangkan tanaman poliploid dengansifat-sifat unggul
tersebut. Pada hewan, umumnya mutasi bersifat letal dan membahayakan individu.
Akan tetapi, mutasi terhadap hewan masih dapat dimanfaatkan dalam
penelitian-penelitian mengenai kanker, untuk mengetahui penyebabnya serta cara
pengobatannya.
2.
Mutasi yang Merugikan
Mutasi yang merugikan telah banyak Anda ketahu
i. Banyak mutasi yang bersifat letal, menyebabkan kelainan, penyakit, kemandulan, dan lain-lain. Secara umum, mutasi yang merugikan dapat dibedakan atas mutasi yang tidak diwariskan dan diwariskan. Pada mutasi yang tidak diwariskan, kelainan atau penyakit akibat mutasi tersebut hanya terjadi pada satu individu dan tidak diwariskan kepada keturunannya. Hal tersebut dapat terjadi karena individu tersebut mati atau steril (mandul). Jika mutasi tersebut dapat diwariskan maka kelainan atau penyakit hasil mutasi dapat selalu muncul pada populasi dan dapat mengubah gen-gen dalam populasi.
PENYAKIT DAN
KELAINAN
a)
Sindrom Down
Sindron
Down disebabkan oleh gagal berpisah kromosom nomor 21 sehingga individu
penderita memiliki kromosom tambahan pada kromosom nomor 21. Pengaruhnya
menyebabkan pertumbuhan mental penderita terhambat, berkurangnya ketahanan
tubuh terhadap infeksi, dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah.
b)
Sindrom Patau
Sindrom
ini disebabkan oleh trisomi pada kromosom nomor 13 (K. Patau pada 1960).
Penderita sindrom ini memiliki ciri mata serius, kerusakan otak dan peredaran
darah, serta langit-langit mulut yang terbelah. Pada setiap 5.000 kelahiran
dapat terjadi satu kasus penderita sindrom Patau. Bayi yang dilahirkan dengan
sindrom ini jarang bertahan hidup lebih dari satu tahun.
c)
Sindrom Edwards
Sindrom
Edwards (1960 I.H. Edwards) disebabkan
oleh trisomi pada kromosom nomor 18. Kemungkinan penderita sindrom ini adalah
satu dari setiap 10.000 kelahiran. Sindrom ini mempunyai pengaruh terhadap
hampir semua organ tubuh.
d)
Sindrom Klinefelter
Sindrom
Klinefelter (H.F. Klinefelter 1942) disebabkan oleh adanya gagal berpisah pada kromosom
seks (gonosom) sehingga setelah fertilisasi dihasilkan laki-laki dengan
tambahan kromosom X menjadi XXY. Diperkirakan kejadian ini terjadi satu dari
setiap 2.000 kelahiran.
e)
Sindrom Turner
Wanita
dengan sindrom Turner hanya memiliki satu kromosom seks X. Monosomi X ini
ditemukan oleh H.H. Turner pada 1938. Secara genetis, penderita sindrom ini
hanya memiliki kromosom 44A +XO. Meskipun memiliki jenis kelamin wanita, ia
tidak memiliki ovarium yang sempurna, steril (mandul), ciri seksualnya tidak
berkembang, dan cenderung lebih pendek. Individu dengan sindrom Turner umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang normal. Diperkirakan kasus sindrom Turner
terjadi satu dari setiap 5.000 kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah
Rikky, Hendrawan Agus Mawardi dan M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar
Biologi untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Yaaah akhirnya setelah melalui tahap edit gini-gono-gituuu artikelnya keposting juga :) semoga bermanfaat... ets mina dikomen yaaa dicoerect yaaa :) Onegaishimasu ^_^
Jya matta ne...
*ありがとう ございます*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar